WELCOME TO PT. ISOPAK INDONESIA

Kamis, 24 Mei 2012

Peraturan Menteri ESDM

Bro, kalau mau donwload peraturan menteri ESDM tinggal klik link dibawah ini ya....











Semoga ini bisa membantu ya bro.....



Smelter Timah di Babel Didukung Pemodal Asing?

JAKARTA--MICOM: Kepentingan pemodal asing, terutama dari Malaysia dan Singapura, diduga menjadi dalang di balik penolakan sejumlah pengusaha pengilangan atau smelter timah di Bangka Belitung untuk menjual produknya melalui Pasar Timah Indonesia. 

Padahal, terbentuknya pasar timah di Indonesia itu justru akan menguntungkan investor tersebut. Para pengusaha smelter timah lebih senang menjual produknya ke Malaysia atau Singapura.  

Ketua Masyarakat Pertambangan Indonesia (MPI) Herman Afif Kusumo, dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu (28/3), mengatakan ia merasa heran, negara seperti Malaysia dan Singapura memiliki pasar timah, padahal mereka tidak memiliki tambang timah.  

"Dari mana pasir timah mereka jika bukan dari pengusaha smelter di dalam negeri (Indonesia)," ujar Herman. 

Herman menjelaskan pembentukan pasar timah Indonesia memiliki tujuan yang jelas, yakni untuk kepentingan nasional. 

Jika ada pengusaha smelter yang menolak menjual produknya melalui pasar timah Indonesia yang digagas pada Desember 2011, jelas memiliki kepentingan lain yang berbeda dengan kepentingan nasional, katanya. 

Menurut dia, saat ini pasar timah Indonesia masih bergabung dengan Indonesian Commodity Derivative Exchange (ICDX). 

"Hal itu tidak lain sebagai langkah awal untuk membentuk pasar timah Indonesia yang mandiri," ucapnya. 

Untuk membentuk pasar timah di Indonesia, lanjut dia, diperlukan sejumlah persiapan, baik sumber daya manusia maupun infrastruktur lainnya. Pembentukan pasar timah Indonesia memang terlambat, padahal  wacananya telah bergulir sejak 10 tahun lalu, katanya. 

Meski demikian, lanjut dia, saat ini menjadi sebuah langkah yang baik, karena wacana tersebut direalisasikan, dan harus mendapat dukungan pemerintah. (Ant/OL-10) 



Rabu, 28 Maret 2012 09:14 WIB

Smelter Timah Ditunggangi Asing


INILAH.COM, Jakarta - Pemodal asing jelas berada di balik sejumlah pengusaha smelter (peleburan) di Babel yang menolak untuk bergabung dengan Pasar Timah Indonesia, padahal tujuan Pasar Timah Indonesia tidak lain agar Indonesia bisa menjadi penentu harga timah dunia.

“Ya jelas mereka nggak akan mau menjual produk timahnya di Pasar Timah Indonesia, karena mereka dimodali asing,” tegas Pengamat Pertambangan yang juga mantan Direktur Teknik Minerba Kementrian ESDM MS Marpaung.

Marpaung juga menjelaskan bahwa Sudah seharusnya Indonesia bisa menentukan harga timah dunia. “Masak Singapura yang hanya menjadi broker dan tidak punya tambang timah bisa punya pasar timah,” ujarnya.

Marpaung pun meminta pemerintah untuk mewujudkan dan mendukung Pasar Timah Indonesia.

Sementara itu, ketika disinggung mengenai pelunya pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) yang mewajibkan seluruh pengusaha smelter menjual produknya melalui Pasar Timah Indonesia sebagai bentuk dukungan kongkrit pemerintah untuk mewujudkan Pasar Timah Indonesia, Marpaung menjelaskan bahwa rencana pemerintah untuk menaikan pajak ekspor tambang sebesar 15 % merupakan salah satu upaya untuk memperketat ekpor yang dilakukan para pengusaha smelter yang ditunggangi pemodal asing tersebut.

Selain pajak ekspor menurut Marpaung, Undang-Undang Minerba juga sudah mengatur mengenai pengolahan dan pemurnian, yang didukung oleh peraturan menteri perdagangan (Permendag) mengenai kadar minimal dari logam timah yang diekspor.

Sepintas lalu regulasi tersebut sangat memungkinkan untuk meminimalisir kegiatan illegal mining yang dilakukan oleh para pengusaha smelter di Babel, tetapi pada kenyataannya para pengusaha smelter di Babel tetap sulit di jerat hanya oleh regulasi tersebut.

Seperti pernah diberitakan, lima dari 167 kontainer yang diuji kadar Sn-nya tidak memenuhi standar seperti yang diatur dalam Permendag No. 04/M-DAG/PER/1/2007.

Menanggapi pemberitaan tersebut, Marpaung tak menampik sulitnya mengawasi kegiatan pertambangan timah di Babel karena banyak kepentingan yang terlibat sehingga perlu kordinasi antar lembaga.

Marpaung pun meminta agar media turut menyoroti hal tersebut karena banyak dari mereka menyatakan mendukung Pasar Timah Indonesia padahal mereka sebenarnya membela kepentingan pemodal asing.

Mengenai perlunya kordinasi antar lembaga anggota Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia-Bangka Belitung (LCKI-Babel) Bambang Herdiansyah pernah menyatakan perlunya Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk mengawasi kegiatan usaha pertambangan timah di Babel. Pasalnya ada persaingan usaha tidak sehat yang dilakukan oleh sejumlah pengusaha smelter di Babel.

Akibat dari persaingan usaha tidak sehat tersebut menurut Bambang sangat merugikan Negara selain menimbulkan kesan tidak adil bagi perusahaan yang telah melakukan kegiatannya sesuai peraturan. Misalnya ketika perusahaan seperti PT Timah (Persero) Tbk dituntut untuk mereklamasi lahan bekas tambangnya, maka tidak demikian halnya dengan sejumlah perusahaan smelter, karena sebagian besar pasir timahnya diperoleh dari cara yang illegal.

Untuk meminimalisir persaingan usaha yang tidak sehat seperti yang terjadi di Babel, Marpaung pun setuju dengan Ketua Pembentukan Pasar Timah Indonesia Wachid Usman untuk menjual produk timah menggunakan brand (merk dagang) yang dimiliki Indonesia melalui Pasar Timah Indonesia.

Dengan begitu pembentukan Pasar Timah Indonesia bukan saja menguntungkan bagi Negara karena bisa mendapatkan tambahan pendapatan dari nilai tambah produk yang diekspor, juga sangat strategis dari sisi konservasi cadangan.


Narasumber : inilah.com 

DASAR – DASAR SMELTER TIMAH (PENGOLAHAN TIMAH)


DASAR – DASAR SMELTER TIMAH (PENGOLAHAN TIMAH)


Pendahuluan
Timah adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Sn (stannum) dengan nomor ataom 50. Unsur ini merupakan logam miskin keperakan, dapat ditempa ("malleable"), tidak mudah teroksidasi dalam udara sehingga tahan karat, ditemukan dalam banyak paduan , dan digunakan untuk melapisi logam lainnya untuk mencegah karat. Timah diperoleh terutama daricassiterite (SnO2) yang terbentuk sebagai oksida yang kemudian dilebur untuk membentuk Sn murni.

Proses peleburan
Untuk memisahkan timah dari pengotor – pengotornya maka bijih timah harus dilebur dan ditambahkan senyawa – senyawa lain seperti antrasite, dan limestone. Peleburan dilakukan didalam burning chamber (tanur) hingga suhu 1350 0selama 8-12 jam sehingga dapat memisahkan timah dengan pengotor – pengotornya seperti :
    • Pb
    • As
    • Sb
    • Cu
    • Fe
    • Ni
Proses peleburan timah menggunakan reduktor gas CO, gas ini diperoleh dari hasil pembakaran C (fixed carbon) dalam antrasit dengan reaksi sebagai berikut:
                     C(s) + O2(g)  ® CO2(g)                                                                    (1)
                     CO2(g) +  C(s)  ®    2 CO(g)                                            (2)             


  
                     2C(s)  + O2(g)                 2 CO(g)                                         (3)
Pada temperatur operasi 1400°C gas CO lebih stabil daripada gas CO2 sehingga reaksi berjalan ke kanan dan diperoleh gas CO.
Reaksi reduksi bijih timah menjadi timah bebas adalah sebagai berikut:

SnO2(s)  +  CO(g)  ®  SnO(s)  + CO2(g) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(4)
SnO(s)  +   CO (g) ®  Sn(l) + CO2(g) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(5)

Dari reaksi tersebut, masih terdapat SnO2 yang tidak tereduksi oleh C(s)  yang lalu akan bereaksi dengan Sn(l) dan silika (SiO2) untuk menghasilkan  terak (slag) stannous silicate.

Reaksi yang terjadi adalah:

SnO2(s) +  Sn(l) +  2 SiO2(l)  ®  2 SnOSiO2(sl) . . . . . . . . . . . . . . (6)

Untuk menghasilkan Sn(l), terak ini dapat direduksi oleh C(s), reaksinya adalah sebagai berikut:

2SnOSiO2(sl) +  2 C(s)  ® 2 Sn(l)  +  2 SiO2(sl)  +  2 CO2(g) . . . . (7)

Pada temperatur 1150oC – 1250oC oksida - oksida pengotor yang terdapat di dalam bijih timah sebagian tereduksi menjadi FeO. Reaksi sebagai berikut:

3FeO(s) +  CO2(g)  ®  Fe3O4(s) +  CO(g) . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(8)
Fe3O4(s) +  CO(g)  ®  3FeO(s) +  CO2(g) . . . . . . . . . . . . . . . . . .(9)

Lalu adanya penambahan fluks akan mendesak FeO dan SnO dari dalam slag karena fluks/batu kapur akan terdekomposisi menjadi CaO dan CO2, dengan reaksi:

CaCO3  « CaO  + CO2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (10)

Yang dimulai pada temperatur 600°C dan akan sempurna pada temperatur 900-1000°C. Kemudian, akan bereaksi mendesak FeO dan SnO dari slag 1 dengan reaksi sebagai berikut :

SnO.SiO2 (slag)   +  CaO (s) ® SnO  (slag)  +  CaO.SiO2 (slag) . . . . . . . (11)
SnO (slag)  +  CO  (g)  ® Sn (l)  +  CO2 (g) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(12)
2FeO.SiO2 (slag)  +  CaO  (s)  ®  FeO  (slag)   +  CaO.SiO2 (slag) . . . . .(13)
FeO  (slag)   +   CO  (g)  ®  Fe  (l)   +   CO2 (g) . . . . . . . . . . . . . . . . . . (14)

Tapping
Tapping adalah proses mengeluarkan timah cair dan slag dalam tanur, setelah dilakukan tapping maka akan dipisahkan antara slag dan logam timah cair, sehingga logam timah cair yang dipisahkan dapat dicetak.

Pencetakan
            Proses pencetakan dilakukan setelah mengeluarkan logam timah cair dari dalam tanur, pencetakan dilakukan dengan menggunakan cetakan yang sudah ada. Produk akhir disebut ingot.

Refining (pemurnian)
            Pyrorefining
            Pyrorefining adalah metode pemurnian dengan menggunakan temperature tertentu guna mendapatkan produk yang memiliki impurities/pengotor seminimal mungkin. Pada industri pemurnian timah, produk yang didapat dari pyrorefining berkisar antara 99,85 – 99,95 %. Proses ini dilakukan dengan menambahkan zat aditif yang akan berfungsi sebagai pengikat impurities di dalam timah cair.Tahapan proses ini meliputi:
a.                    Pengurangan kadar As, dilakukan dengan cara menambahkan alumunium sehingga akan terbentuk senyawa AsAl yang mengapung di permukaan timah cair, karena ditiupkan udara ke dalam timah cair (proses polling).
b.                 Pengurangan kadar Cu dan Ni, dilakukan dengan menambahkan sulfur ke dalam timah cair sehingga akan terbentuk endapan CuS dan NiS. Analisa akhir juga tetap dilakukan untuk pengecekan, jika ternyata terdapat kandungan impurities yang melebihi atau di ambang batas standar yang ditetapkan maka dilakukan refiningulang sesuai dengan kandungan impurities yang ingin dikurangi.
c.                Pengurangan kadar Fe, dilakukan dengan cara mengubah temperatur ketel menjadi 300 - 400°C sehingga akan terbentuk endapan FeSn di dasar ketel. Selain itu ditambahkan serbuk gergaji yang akan berfungsi sebagai buffer interface untuk memisahkan endapan FeSn dengan Sn cair.  

Aplikasi Timah
            Timah mudah berikatan dengan Fe, dan banyak digunakan sebagai pelapis untuk melindungi logam lain dari korosi, Fe yang sudah dilapisi oleh Sn banyak digunakan untuk melapisi makanan.
Kegunaan lain:
·                       Paduan logam ini dengan logam lain menghasilkan perunggu, die casting alloy,Phospor bronze, soft solder, etc
·                       Membentuk garam stannous chloride, yang berfungsi sebagai reduktor, dapat memberikan sifat konduktor apabila garam timah ini dilapisi pada kaca. Pelapisan ini digunakan pada panel lampu dalam produksi frost-free windshieslds
·                       Digunakan sebagai solder untuk penyambungan pipa/sirkuit elektrik, pembuatan kaca.

Tolak Masuk Pasar Timah Indonesia Smelter Timah Ditunggangi Asing

INILAH.COM, Jakarta - Pemodal asing jelas berada di balik sejumlah pengusaha smelter (peleburan) di Babel yang menolak untuk bergabung dengan Pasar Timah Indonesia, padahal tujuan Pasar Timah Indonesia tidak lain agar Indonesia bisa menjadi penentu harga timah dunia.

“Ya jelas mereka nggak akan mau menjual produk timahnya di Pasar Timah Indonesia, karena mereka dimodali asing,” tegas Pengamat Pertambangan yang juga mantan Direktur Teknik Minerba Kementrian ESDM MS Marpaung.

Marpaung juga menjelaskan bahwa Sudah seharusnya Indonesia bisa menentukan harga timah dunia. “Masak Singapura yang hanya menjadi broker dan tidak punya tambang timah bisa punya pasar timah,” ujarnya. 

Marpaung pun meminta pemerintah untuk mewujudkan dan mendukung Pasar Timah Indonesia.

Sementara itu, ketika disinggung mengenai pelunya pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) yang mewajibkan seluruh pengusaha smelter menjual produknya melalui Pasar Timah Indonesia sebagai bentuk dukungan kongkrit pemerintah untuk mewujudkan Pasar Timah Indonesia, Marpaung menjelaskan bahwa rencana pemerintah untuk menaikan pajak ekspor tambang sebesar 15 % merupakan salah satu upaya untuk memperketat ekpor yang dilakukan para pengusaha smelter yang ditunggangi pemodal asing tersebut. 

Selain pajak ekspor menurut Marpaung, Undang-Undang Minerba juga sudah mengatur mengenai pengolahan dan pemurnian, yang didukung oleh peraturan menteri perdagangan (Permendag) mengenai kadar minimal dari logam timah yang diekspor.

Sepintas lalu regulasi tersebut sangat memungkinkan untuk meminimalisir kegiatan illegal mining yang dilakukan oleh para pengusaha smelter di Babel, tetapi pada kenyataannya para pengusaha smelter di Babel tetap sulit di jerat hanya oleh regulasi tersebut. 

Seperti pernah diberitakan, lima dari 167 kontainer yang diuji kadar Sn-nya tidak memenuhi standar seperti yang diatur dalam Permendag No. 04/M-DAG/PER/1/2007.

Menanggapi pemberitaan tersebut, Marpaung tak menampik sulitnya mengawasi kegiatan pertambangan timah di Babel karena banyak kepentingan yang terlibat sehingga perlu kordinasi antar lembaga.

Marpaung pun meminta agar media turut menyoroti hal tersebut karena banyak dari mereka menyatakan mendukung Pasar Timah Indonesia padahal mereka sebenarnya membela kepentingan pemodal asing.

Mengenai perlunya kordinasi antar lembaga anggota Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia-Bangka Belitung (LCKI-Babel) Bambang Herdiansyah pernah menyatakan perlunya Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk mengawasi kegiatan usaha pertambangan timah di Babel. Pasalnya ada persaingan usaha tidak sehat yang dilakukan oleh sejumlah pengusaha smelter di Babel. 

Akibat dari persaingan usaha tidak sehat tersebut menurut Bambang sangat merugikan Negara selain menimbulkan kesan tidak adil bagi perusahaan yang telah melakukan kegiatannya sesuai peraturan. Misalnya ketika perusahaan seperti PT Timah (Persero) Tbk dituntut untuk mereklamasi lahan bekas tambangnya, maka tidak demikian halnya dengan sejumlah perusahaan smelter, karena sebagian besar pasir timahnya diperoleh dari cara yang illegal.

Untuk meminimalisir persaingan usaha yang tidak sehat seperti yang terjadi di Babel, Marpaung pun setuju dengan Ketua Pembentukan Pasar Timah Indonesia Wachid Usman untuk menjual produk timah menggunakan brand (merk dagang) yang dimiliki Indonesia melalui Pasar Timah Indonesia. 

Dengan begitu pembentukan Pasar Timah Indonesia bukan saja menguntungkan bagi Negara karena bisa mendapatkan tambahan pendapatan dari nilai tambah produk yang diekspor, juga sangat strategis dari sisi konservasi cadangan.




Oleh: Charles MS
ekonomi - Kamis, 26 April 2012 | 09:46 WIB

Asing Minati Investasi Smelter


JAKARTA - Upaya pemerintah menarik masuk investor asing ke sektor pengolahan dan pemurnian logam (smelter) mendapat sambutan positif. Pemerintah menyebut, setidaknya 17 perusahaan telah mengajukan permohonan membangun smelter.

Menurut Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Thamrin Sihite, tingginya minat investasi asing untuk membangun smelter membuktikan bahwa kebijakan pemerintah untuk menghentikan ekspor bahan tambang mentah pada 2014 justru semakin membuka peluang bagi asing untuk berinvestasi di Indonesia. Meski begitu, lanjut dia, investor masih menunggu beberapa hal, antara lain adalah keseriusan pemerintah untuk menerapkan regulasi tersebut dan kepastian bahan baku.

"Salah satu yang menjadi penting adalah pasokan bahan mentah untuk menyuplai smelter tersebut. Kita menanggapinya dengan menunjukkan cadangan kita," ujarnya di Jakarta kemarin. Dia mengatakan,saat ini banyak perusahaan asing yang memohon izin pemerintah untuk membangun smelter. Namun, sebagian besar menurutnya baru pada tahap minta izin prinsip. "Keinginan ini sudah banyak. Tapi, kami perlu hitam di atas putihnya," kata dia.

Thamrin merinci ada tambahan permintaan pembangunan smelter sebanyak tujuh unit yang akan menambah jumlah smelter di Indonesia menjadi total 26 unit. Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, ada 17 perusahaan asing yang meminta izin dari pemerintah untuk membangun smelter. Kementerian Perindustrian sebelumnya telah mengajak Mitsui dan investor asal Jepang lain untuk berinvestasi membangun smelter. Investor asal Jepang dinilai potensial untuk diajak bekerja sama dalam bidang ini.

Untuk itu, Hidayat menegaskan, pihaknya akan mencoba untuk menawarkan berbagai kemudahan yang diharapkan dapat menarik minat investasi Mitsui dan investor Jepang lainnya untuk masuk ke sektor pengolahan logam tersebut. "Saya akan mencoba memberikan kemudahan, mungkin tax allowance dan menyiapkan bahan baku mineral itu. Dia nanti membantu kita prosesnya di Indonesia agar value added atau nilai tambahnya didapat Indonesia," ujarnya.

Sementara, Direktur Perencanaan dan Manajemen Risko PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Murtaqi Syamsudin mengatakan, pihaknya siap mendukung penyediaan pasokan listrik untuk pengoperasian smelter mineral dan batu bara di Indonesia. Menurutnya, daerah pasokan listriknya paling siap untuk lokasi pembangunan smelter yang berencana beroperasi pada 2014 adalah Jawa dan Sulawesi Selatan.

Murtaqi menambahkan, khusus untuk Jawa,lokasi yang paling bagus untuk membangun smelter adalah Jawa Timur, tepatnya dari Paiton, Probolinggo, hingga Banyuwangi. Selain lokasinya memiliki laut yang cukup dalam yang bisa mengakomodasi kapal pengangkut besar, juga lebih dekat dengan Sulawesi yang merupakan lumbung barang tambang mineral. Adapun, tegangan listrik di wilayah itu juga tidak ada masalah. "Khusus Jawa, kalau mau menambah 1.000 megawatt itu juga masih bisa," ujar dia.

Murtaqi juga mengaku beberapa investor swasta telah mengajukan kerja sama ke PLN untuk memasok listrik ke smelter yang akan mereka bangun. Proposal kerja sama itu mulai marak setelah terbit peraturan tersebut. Wakil Direktur Refor Miner Institute Komaidi Notonegoro menuturkan, maraknya pembangunan smelter seiring kebijakan larangan ekspor barang tambang mineral mentah memang akan menguntungkan PLN. "Apalagi, PLN dapat menjual listrik tersebut menggunakan tarif premium sehingga dapat meningkatkan kinerja keuangan mereka," kata dia, kemarin.

Pembangunan smelter di Jawa, menurut Komaidi, memang akan lebih ekonomis dibandingkan di dekat tambang, yang sebagian besar berada di kawasan Indonesia timur. Sebab, bukan hanya masalah pasokan, adanya fasilitas pelabuhan, transportasi, dan distribusi yang memadai juga akan menguntungkan investor.

"Lebih bagus smelter dibangun di Jawa. Kalau di Papua atau Sulawesi belum ada pelabuhan besar yang dibangun. Kecuali kalau pembangunan smelter akan paralel dengan pembangunan pelabuhan, itu lebih bagus," ujarnya. nanang wijayanto
sumber : Seputar Indonesia Pagi

Senin, 21 Mei 2012

Ekpor Meningkat, Harga Timah Anjlok Lagi


Laporan Wartawan Bangka Pos, Albana

BANGKA POS.COM, BANGKA--
Harga timah yang melonjak pada Februari 2012 membuat eksportir timah berlomba-lomba mengirim balok timah ke luar negeri. Stok balok timah di luar negeri kembali banjir sehingga harga timah perlahan turun lagi. 

Di pasar London Metal Exchange (LME) harga pada awal Februri lalu menyentuh 25.000 dolar AS lalu pada pertengahan Maret ini harga kembali di bawah 23.000 dolar AS per metrik ton.

Wakil Ketua Komite Timah Indonesia, Rudi Irawan meminta produsen timah batangan di dalam negeri membatasi volume ekspor pada kisaran 4.500 ton hingga 5.000 ton per bulan.

"Semuanya melepas untuk ekspor, dan volume pada Februari itu terlalu banyak. Kalau begini terus, harga pasti kembali akan melemah seperti tahun lalu," kata Rudi dihubungi via telepon, Selasa (13/3/2012).

Harga timah di LME adalah 22.905 dolar AS per ton untuk 14 Maret 2012. Indonesia adalah negara pengekspor timah batangan terbesar di dunia sehingga volume ekspor akan sangat menentukan harga logam itu di pasar internasional
.
Volume ekspor pada Februari 2012 meningkat cukup signifikan 34,60% dari Februari 2011 sebanyak 6.184,4 ton. Sementara itu, nilai ekspor juga naik sebesar 10,75% atau dari 171,1 juta dolar AS menjadi 189,5 juta dolar AS. 

Rudi mengatakan stok timah yang tercatat di LME sudah cukup banyak yakni sekitar 10.000 ton, sehingga dinilai terlalu berlebihan. "Kalau volume ekspor terus besar, Inatin tidak bisa menahan lagi, karena tidak semua produsen bergabung ke dalam Inatin," jelasnya. 

Harga timah tertinggi selama enam bulan ini yaitu 25.880 dolar AS per metrik ton pada 8 Februari. Setelah itu harga terus turun dan pekan ini di LME harga pada 22.900 dolar AS. Sedangkan harga di Bursa Komoditas Indonesia, Inatin masih bertahan di 24.040 dolar AS.

Negara tujun eksporr timah terbesar pada Februari adalah Singapura sebanyak 5,445.06 ton, Malaysia dengan 1,178.38 ton, Cina sekitar 564,54 ton, disusul Jepang sebanyak 272 ton, Belanda 253,68 ton, Korea Selatan 231,88 ton, dan Taiwan sebanyak 145,14 ton.

Penulis : albana
Editor : albana

Minggu, 20 Mei 2012

Mencari Galena Kadar 50 Up


Mencari supply galena dengan kadar 50 Up untuk pabrik kami yang terletak di kota padang provinsi sumatra barat. Untuk harga dan penawaran bisa menghubungi kami di email kami : dian@isopak.co.id atau diannugrahaperdana@gmail.com

Harga Timah Tetap Tinggi, Nikel Turun

JAKARTA (IFT) – Harga logam timah hingga akhir tahun diperkirakan akan tetap tinggi, di atas harga nikel yang turun seiring penurunan harga minyak, kata analis. Terjaganya harga  timah dipicu oleh sedikitnya pasokan dibandingkan permintaan. Andrian Tanuwijaya, analis PT Trimegah Securities, mengatakan persediaan timah dunia saat ini lebih rendah dibanding permintaannya. Penyebab utama tingginya permintaan timah karena mulai membaiknya penjualan elektronik dunia yang sempat turun di 2009. Berdasarkan hal itu, harga rata-rata logam timah tahun ini diperkirakan berkisar US$ 27 ribu per ton. "Pertumbuhan harga timah akan lebih baik dibandingkan dengan nikel," katanya, Minggu. 

Metal Thursday, 19 01 2012More in Metal Produksi Stagnan, Harga Timah Dunia Berpotensi Naik

JAKARTA (IFT) - International Tin Research Institute (ITRI) memprediksi produksi timah dunia tahun ini hanya tumbuh 0,6% menjadi 355 ribu ton berbanding tahun lalu sekitar 352 ribu ton, kenaikan terkecil dalam tiga tahun terakhir. Dengan produksi yang relatif stagnan, persediaan (inventory) timah dunia akan menipis sehingga harga berpotensi naik 20% dari tahun lalu.Menurut riset ITRI, produksi China dan Indonesia selaku produsen timah terbesar tahun ini akan turun. Namun, penurunan tersebut akan ditutupi oleh peningkatan produksi Brasil dan Malaysia sehingga produksi timah dunia tidak turun.

Harga Timah RI Ditargetkan Jadi Acuan Dunia

TEMPO.COJakarta - Pasar fisik timah di Bursa Komoditas dan Derivatif Indonesia Inatin ditargetkan menjadi acuan harga timah dunia. “Target ini tidak mengada-ada dan harus tercapai,” kata Wakil Menteri Perdagangan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, Rabu, 1 Februari 2012.


Selama ini pelaku pasar Indonesia masih bergantung pada acuan harga timah di Kuala Lumpur Tin Market dan London Metal Exchange. Namun dengan Indonesia yang menjadi eksportir timah nomor satu dunia dan memenuhi 30 persen kebutuhan timah dunia, “Wajar jika Indonesia bisa jadi acuan harga dunia,” ucapnya.


Untuk mengejar target itu, harga timah indonesia juga harus dapat dipertanggungjawabkan. Caranya dengan membuat harga timah berkorelasi kuat dengan daerah-daerah penghasil timah. 


Perdagangan kontrak fisik juga dinilai akan mendorong terciptanya pasar yang efisien, efektif dan transparan karena Inatin bisa membatasi gerak spekulan. Pelaku pasar timah juga memiliki wadah yang mengurangi faktor risiko bertransaksi. Baik dari sisi harga jual dan beli yang adil, jaminan kualitas komoditas maupun jaminan pasokan. 


Ketua Komite Timah Indonesia, Wachid Usman, menuding aksi spekulan luar negeri menyebabkan harga timah di pasaran dunia menjadi tinggi. Tingginya harga komoditas ini tidak dinikmati Indonesia karena nilai tambah produk timah selama ini didapat oleh produsen di luar negeri. Pasalnya, selama ini mayoritas produk yang dijual masih berbentuk biji timah.

Timah Dunia Meningkat


Laporan Wartawan Bangka Pos, M Ismunadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Timah (Persero) Tbk memperkirakan konsumsi logam timah dunia pada tahun 2012 akan mengalami kenaikan sekitar 5-6 persen dari tingkat konsumsi pada tahun 2011 sebesar 350.000 ton.
Sementara itu, produksi logam timah pada 2012 diprediksi akan mengalami penurunan akibat penerapan UU Minerba pada bulan September 2012. Sehingga, pasokan bijih timah ke luar negeri dari penambangan ilegal dapat ditekan semaksimal mungkin.
"Dengan pertimbangan yang konservatif maka Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan usaha di atas 15% melalui peningkatan produktifitas serta efisiensi biaya usaha," ungkap Sekretaris Korporat PT Timah (Persero) Tbk, Abrun Abubakar dalam siaran pers yang diterima Bangkapos.com (grup Tribunnews.com), Kamis (29/3/2012).
Sementara itu, dalam merespon situasi pasar saat ini dan harga logam timah dunia yang tidak stabil, manajemen perusahaan berinisiatif menerapkan strategi penjualan yang tidak berfokus pada peningkatan kuantitas penjualan atau sales quantity performance. Namun, strategi penjualan lebih fokus pada peningkatan kualitas atau sales quality performance.
"Dalam hal ini, manajemen berupaya untuk meningkatkan laba perseroan bukan berdasarkan pada volume penjualan akan tetapi lebih kepada peningkatan margin penjualan," katanya.
Adapaun daya dan upaya yang dilakukan, lanjut Abrun, adalah dengan 'memacu' penjualan produk yang memiliki nilai tambah lebih atau added value product. Selain itu, PT Timah juga mengurangi penjualan yang bersifat komitmen atau kontrak, dan meningkatkan penjualan kepada end user customer.
"Jenis produk yang dikategorikan sebagai added value product adalah logam timah yang memiliki kadar Sn diatas 99,90% sampai dengan 99,99% dengan target penjualan mencapai 70% dari total penjualan," tegas Abrun seraya menyebutkan sebagai perbandingan, logam standar adalah logam dengan kadar Sn 99,85%.


Editor: Yulis Sulistyawan  |  Sumber: Bangka Pos

Sabtu, 19 Mei 2012

PT. ISOPAK INDONESIA adalah perusahan yang bergerak dibidang pengolahan mineral menggunakan teknologi sederhana. Mesin yang kami gunakan saat ini menganut sistem pengapungan ( floatasi) . Saat ini kami mampu mengolah galena ( PbS) menjadi ingot timah hitam hingga kadar 99% .


Saat ini lokasi pengolahan mineral kami berada di Padang, Sumatera Barat. Pada tahun-tahun mendatang kami berencana untuk mendirikan pabrik pengolahan mineral lainnya. Untuk itu kami juga membuka kerjasama dengan penanam modal untuk meningkatkan kemampuan produksi serta menangani pemasaran ke luar negeri. 


Anda bisa mengklik "Info Perusahaan", "Katalog Produk" dan "Hubungi Kami" untuk melihat isi dan informasi lain dari situs PT ISOPAK INDONESIA www.isopak.co.id