WELCOME TO PT. ISOPAK INDONESIA

Jumat, 29 Juni 2012

EKSPOR TIMAH: Volume Februari Capai 8.324,73 Ton


Oleh Raydion
Selasa, 13 Maret 2012


JAKARTA: Volume ekspor timah pada bulan lalu mencapai 8.324,73 ton atau jauh lebih banyak dari yang diharapkan sehingga berpotensi kembali melemahkan harga logam itu di pasar internasional.

Wakil Ketua Komite Timah Indonesia Rudi Irawan mengatakan seharusnya produsen timah batangan di dalam negeri membatasi volume ekspor pada kisaran 4.500 ton hingga 5.000 ton per bulan.

“Semuanya melepas untuk ekspor, dan volume pada Februari itu terlalu banyak. Kalau begini terus, harga pasti kembali akan melemah seperti tahun lalu,” katanya siang ini.

Harga timah yang tercatat di London Metal Exchange (LME) adalah US$22.905 per ton untuk 14 Maret 2012. Produsen timah batangan asal Indonesia pada 1 Oktober 2011 pernah melakukan moratorium ekspor ketika harga logam itu berada di level US$21.000 per ton.

Adapun Indonesia adalah negara pengekspor timah batangan terbesar di dunia sehingga volume ekspor akan sangat menentukan harga logam itu di pasar internasional.

Volume ekspor pada Februari 2012 itu meningkat cukup signifikan 34,60% dari Februari 2011 yang sebanyak 6.184,4 ton.

Sementara itu, nilai ekspor juga naik sebesar 10,75% atau dari US$171,1 juta menjadi US$189,5 juta. Adapun jika dibandingkan dengan Januari 2012, volume ekspor timah meningkat 54,72% dan dari sisi nilai melonjak 83,21%.

Rudi mengatakan stok timah yang tercatat di LME sudah cukup banyak yakni sekitar 10.000 ton, sehingga dinilai terlalu berlebihan.

“Saat ini meskipun stok di LME cukup banyak, tetapi harga masih bisa bertahan karena adanya transaksi di Inatin [Indonesia Tin Market]. Tetapi, kalau volume ekspor terus besar, Inatin tidak bisa menahan lagi, karena tidak semua produsen bergabung ke dalam Inatin,” jelasnya.(api)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar